- Kemampuan Akhir Yang Direncanakan: Mahasiswa mampu memahami konsep routing dan mampu mengimplementasikan Routing Dynamic EIGRP, OSPF dan Mahasiswa mampu memahami tentang konsep dari Multiarea OSPF
- Bahan Kajian (Materi Pembelajaran):
2. EIGRP
3. EIGRP IPv6
4. OSPF
5. OSPFv3
6. Single Area OSPFv3
7. Multiarea OSPF
Tujuan Protokol Routing Dinamis:
- Up-to-date informasi routing
- Memilih jalan terbaik pada jaringan
- Link-State
- Distance Vector
- Path-Vector
Konsep
- Router mengirim dan menerima pesan routing pada interface,
- Router bertukar informasi untuk mempelajari routing yang digunakan,
- Ketika router mendeteksi adanya perubahan topologi, protokol routing akan memperbaharui
EIGRP memiliki beberapa fitur yang tidak dimiliki oleh distance vector routing protocol lainnya, seperti:
- Reliable Transport Protocol (RTP)
- Bounded updates / Pembaruan yang tidak direncanakan
- Diffusing Update Algorithm (DUAL)
- Establishing adjacencies
- Neighbor and Topology Tableinformasinya.
Reliable Transport Protocol
- Digunakan untuk pengiriman dan penerimaan paket EIGRP,
- Dapat mengirim paket menggunakan IPv4 dan IPv6.
Diffusing Update Algorithm (DUAL)
- Merupakan algoritma yang digunakan untuk mencegah looping pada routing,
- Tidak berpengaruh walaupun terjadi perubahan topologi,
- Serta menyediakan waktukonvergensi yang lebih cepat
1.IANA Global
- Digunakan oleh ISP dan lembaga-lembaga besar lainnya
- Digunakan pada Routing Exterior, seperti BGP
- Nomor Autonomous-system digunakan sebagai ID,
- Semua router didalam domain yang sama harus menggunakan Nomor Autonomous-system yang sama.
EIGRP IPv6
- Memiliki fungsi yang sama seperti EIGRP IPv4
- Menggunakan IPv6 untuk melakukan komunikasi dengan EIGRP
- Proses EIGRP IPv6 terpisah dengan EIGRP IPv4
- Menggunakan alamat Link-local FE80::/10
- Menggunakan ipv6 unicast routing untuk mengaktifkan routing IPv6
- Menggunakan ipv6 route eigrp autonomous-system untuk masuk kedalam mode konfigurasi. Dan harus menggunakan perintah no shutdown untuk mengaktifkannya.
Kelebihan dari OSPF:
- Tidak menghasilkan routing loop
- Mendukung penggunaan beberapa metrik sekaligus
- Dapat menghasilkan banyak jalur ke sebuah tujuan
- Membagi jaringan yang besar menjadi beberapa area
- Waktu yang diperlukan untuk konvergen lebih cepat
- Membutuhkan basis data yang besar
- Lebih rumit
- Merupakan link state routing protocol, sehingga setiap router memiliki gambaran topologi jaringan.
- Menggunakan Hello Packer untuk mengetahui keberadaan router tetangga (neighbor router).
- Routing update hanya dikirimkan bila terjadi perubahan dalam jaringan dan dikirim secara multicast.
- Dapat bekerja dengan konsep hirarki karena dapat dibagi berdasarkan konsep area.
- OSPFv2 untuk IPv4
- OSPFv3 untuk IPv6
- Single-area OSPF
- Multi-area OSPF
Mengaktifkan OSPFv2
- OSPFv2 diaktifkan menggunakan perintah router ospf process-id
- Process-id merupakan angka antara 1 sampai 65.53
Konfigurasi OSPFv2
R2(config)#router ospf 10
R2(config-router)#router-id 1.1.1.1
R2(config-router)#network 10.1.12.0 0.0.0.255 area 0
R2(config-router)#network 10.1.23.0 0.0.0.255 area 0
R2(config-router)#passive-int g0/0
Single-Area OSPFv3
- OSPFv3 mirip seperti OSPV2, namun pertukaran informasi routing menggunakan tabel routing IPv6
- Menggunakan alamat Link-local, alamat ini secara otomatis akan terbentuk ketika IPv6 unicast global digunakan pada interface
Untuk mengaktifkan OSPFv3 pada semua interface, dapat menggunakan perintah ipv6 ospf process-id area area-id.
Multiarea OSPF
OSPF dibuat dan dirancang untuk melayani jaringan lokal berskala besar. Semakin membesarnya area
jaringan yang dilayaninya akan semakin banyak informasi yang saling dipertukarkan.
Ketika sebuah jaringan semakin membesar, routing protokol OSPF tidak efektif lagi jika dijalankan dengan hanya menggunakan satu area saja. Seperti yang telah Anda ketahui, OSPF merupakan routing protokol berjenis Link State.
Ciri-ciri dari routing Multiarea OSPF ini adalah menggunakan beberapa area atau minimal 2 area dalam implementasinya
Alasan Menggunakan Multiarea
Single Area OSPF
- Jika routing tidak diringkas, maka tabel routing dapat menjadi sangat besar
- Setiap router harus menjaga informasi tentang domain routing yang digunakan
Multiarea OSPF
- Memiliki tabel routing yang lebih kecil
- Mengurangi link-state
- Backbone (Transit)
- dan Regular (Non-backbone)
Type OSPF
- Backbone Routers
- Internal Routers
- ABR – Area Border Routers
- ASBR – Autonomous System Boundary Routers
Konfigurasi Multiarea OSPF
Menerapkan Multiarea OSPF
- Jenis implemetasi OSPF dipilih berdasarkan pada persyaratan desain jaringan dan topologi yang digunakan.
Verifikasi Multiarea OSPFv2
- Perintah yang digunakan untuk melakukan verifikasi singlearea OSPF sama dengan perintah yang digunakan untuk multiarea OSPF.
- Untuk OSPFv3, hanya mengganti “ip” dengan “ipv6”.
- Perintah yang paling umum digunakan untuk melakukan verifikasi multiarea menggunakan perintah “show ip route”.
Konfigurasi Multiarea OSPF
Contoh
R1 menggunakan Area 0 dan Area 1, R2 menggunakan Area 0, sedangkan R3 menggunakan Area 0 dan Area 2.
R1(config-router)#router-id 1.1.1.1
R1(config-router)#network 10.1.1.0 0.0.0.255 area 1
R1(config-router)#network 10.1.2.0 0.0.0.255 area 1
R1(config-router)#network 192.168.10.0 0.0.0.3 area 0
R2(config-router)# router-id 2.2.2.2
R2(config-router)# network 10.2.1.0 0.0.0.255 area 0
R2(config-router)# network 192.168.10.0 0.0.0.3 area 0
R2(config-router)# network 192.168.10.4 0.0.0.3 area 0
R3(config-router)# router-id 3.3.3.3
R3(config-router)# network 192.168.2.0 0.0.0.255 area 2
R3(config-router)# network 192.168.1.0 0.0.0.255 area 2
R3(config-router)# network 192.168.10.4 0.0.0.3 area 0
Konfigurasi EIGRP IPv4
https://administrasijaringanwifi.blogspot.com/2020/11/configuring-basic-eigrp-with-ipv4.html?m=1
BalasHapusSiti Rohmah
15180588